Buku ini, bertutur tentang riwayat hidup Diponegoro dengan latar pergolakan akhir abad ke-18, ketika kekuatan imperialisme baru Eropa melanda Nusantara seperti tsunami Asia. Dengan runtut penulis mengungkap rahasia tokoh sejarah yang penuh teka-teki dan karisma itu: sosok yang mengakui kelemahannya sebagai penggemar perempuan tapi juga gagah berani dan blak-blakan menhadapi kekejian kolonial.
Masa pendudukan Jepang membawa perubahan besar, tak terkecuali bagi Soekarno. Perubahan ini mengakhiri pengasingan Soekarno dan mengembalikannya ke tengah gelanggang politik. Ia tidak lagi berdiri sebagai pihak oposisi, tapi sudah menjadi juru bicara pendapat umum kaum nasionalis. Berkali-kali Soekarno harus menjalankan tugas untuk kepentingan Jepang yang membuat ia tersiksa. Peranannya dala…
Lewat buku Madiun dalam Kemelut Sejarah ini sejarawan Ong Hok Ham menyadarkan kita bahwa Madiun memiliki sejarah yang panjang. Maka betapa salah jika ingatan atas wilayah ini hanya terpatri pada sejarah pemberontakan PKI 1948. Pada era perang Griyanti (1746-1755), Misalnya, Madiun memberikan dukungan yang penting bagi Sultan Mangkubumi (bertakhta 1749-1792). Dukungan ini berasal dari sosok Kiai…
Ketika Anda misalnya sedang melintas di Menteng, Pluit, Bintaro, Kemang, Pondok Indah, Cempaka Putih, Rawamangun, Warung Buncit, Kebayoran dan Cengkareng; atau sedang berolahraga di Senayan; atau tengah asyik berbelanja di Blok M, pernahkah terpikir mengapa tempat-tempat tersebut diberi nama seperti itu? Ternyata, semua tempat di Jakarta punya asal usul tersendiri. Ada yang berasal dari nama po…
Why? People adalah buku edukasi tentang tokoh-tokoh penting dan terkenal dunia yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Kehadiran buku edukasi ini bertujuan untuk mengenalkan tokoh-tokoh terkenal dari seluruh dunia kepada anak. Disampaikan dalam bentuk komik berwarna, buku ini akan menarik minat anak untuk membaca serta tidak membuat mereka bosan. Pada edisi Che Guevara…
Masa sekitar pergantian abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 merupakan zaman emas untuk kartu pos. Demikian juga yang terjadi di Nusantara. Pada masa itu, saat telepon masih belum umum digunakan atau dianggap terlalu mahal, kartu pos merupakan media korespondensi terpenting untuk kalangan yang bisa baca tulis. Banyak penerbit swasta mengedarkan beraneka macam kartu pos bergambar yang menari…