Text
Selendang Merah
Enam Belas tahun yang lalu dalam usia amat belia, ketika teman-temannya di SMP sedang bersiap-siap menghadapi ujian, ia justru menghadapi persoalan berat. Dia hamil oleh Abimanyu, pacarnya yg masih duduk di kelas 2 SMA. Demi masa depannya, kedua orangtuanya bermaksud menggugurkan kandungannya. Sebaliknya, pihak Abimanyu menentang mati-matian. Pada saat yg kritis, Miranda yg keras kemauan itu mengajukan pemikiran sendiri. "Saya akan menurut kepada Mama dan Papa utk meraih ilmu setinggi mungkin" begitu ia berkata. "Tetapi untuk saat ini biarkan bayi ini lahir. Setelah lahir, dia boleh diberikan kpd siapa saja yg Papa percayai." Dan begitu bayi itu lahir sebelum Miranda sempat melihatnya, bayi itu telah dibawa pergi oleh sepupu jauh ayah Miranda. Abimanyu dan keluarganya tidak tahu menahu tentang hal itu.
Saat hidup Miranda mulai tenang dan kariernya sebagai dosen semakin mantap, tiba-tiba ia dihadapkan pada masa lalunya yang kelabu. Putrinya, yang ia lahirkan ketika remaja tapi direnggut darinya begitu lahir, sakit keras dan berada di ambang kematian. Orangtua angkat anak tersebut meminta Miranda datang dengan harapan kehadiran sang ibu kandung bisa menyembuhkannya. Dalam kecemasan luar biasa atas nasib anak yang belum pernah dilihatnya, Miranda terpaksa mencari keberadaan sang ayah kandung, Abimanyu. Masalahnya, Miranda tidak pernah memberitahu Abimanyu tentang darah daging mereka. Akankah Abimanyu menerimanya?
Tidak tersedia versi lain