Text
Nona Teh Dan Tuan Kopi
Terkadang, manusia menilai hanya dari apa yang tampak di mata tanpa menyelami hakikat dan realita yang sebenarnya. Seperti teh, yang membuat tubuh rileks dalam memulai hari, ia tetap tampil anggun meski sejatinya terasa pahit.
Novel “Nona Teh Dan Tuan Kopi” adalah novel yang menceritakan tentang tokoh utama Varsha dan Regen. Mereka bertemu karena suatu kejadian tak terduga. Mereka bertemu karena adanya kebetulan-kebetulan kecil yang mendekatkan garis kedekatan mereka berdua.
Kebetulan-kebetulan kecil tersebut dikisahkan menarik Varsha dan Regen menjadi lebih dekat. Mulai dari kejadian di Jerman hingga Varsha yang pindah kerja ke kantor Regen. Kisah keluarga Varsha juga layak menjadi perhatian di dalam novel ini. Background dari keluarga membuatnya menjadi lebih kuat dan matang dalam melalui hidup.
Kisah ayahnya yang selingkuh. Kakak-kakak Varsha juga digambarkan memiliki kesamaan dengan sang ayah. Hal tersebut membuat Varsha mempertimbangkan dan memikirkan apa esensi pernikahan hingga sangat dalam. Varsha ingin mengerti esensi pernikahan terlebih dahulu sebelum ia menikah. Ia butuh waktu untuk memantapkan dirinya sendiri. Walaupun ia belum menikah, ia merupakan pribadi mandiri atau independen dan memilih untuk mengadopsi seorang anak.
Sinopsis
Dalam secangkir teh, adakalanya kalian menemukan rasa manis jika meminumnya dengan gula. Pahit, mungkin saja. Sejatinya, yang tercecap adalah sepat semata. Namun, kalian mungkin tak pernah tahu apa yang tersimpan diam-diam dalam secangkir teh yang tertuang.
Begitu pula si Nona Teh, seorang perempuan lajang dengan karier cemerlang. Pada usia tiga puluh tiga, dia pikir hidupnya berjalan baik-baik saja. Hingga suatu saat, dia bertemu seorang lelaki pembawa sekeping masa lalunya yang belum pernah dia tahu. Dalam secangkir kopi, ada rasa pahit yang pekat saat kalian menyesapnya tanpa gula. Namun, dengan caranya sendiri, secangkir kopi menyemangati, membuat kita seketika terjaga. Kalian mungkin tak pernah tahu apa yang kalian dapat saat secangkir kopi mulai tercurah. Kalian bisa menyebutnya si Tuan Kopi, seorang laki-laki mapan yang belum menikah.
Bukanlah komitmen yang dia takutkan, melainkan sekotak masa lalu hitam yang mencakar benak ketika dia terbangun dari mimpi buruk. Hingga kejadian demi kejadian mempertemukannya dengan perempuan pembawa kebetulan. Namun, apa benar kebetulan beruntun saja sudah cukup untuk meyakini sesuatu?
Percayakah kalian pada kebetulan? Percayakah kalian tentang kepak kupu-kupu di benua lain yang menjadi penyebab badai di benua sebelahnya? Aku percaya. Karena itulah aku tulis kisah Nona Teh dan Tuan Kopi.
Tidak tersedia versi lain