Text
Genduk Duku
Genduk Duku mengisahkan tentang Genduk Duku, remaja yang pernah menjadi pembantu dan teman main dari Roro Mendut. Hubungan keduanya sangat dekat, apa yang dirasakan Roro Mendut akan dirasakan Genduk Duku juga, begitu pula sebaliknya. Genduk Duku banyak mendapatkan nilai kehidupan dari Roro Mendut yang ia jadikan bekal untuk menjalani kehidupannya. Saat itu, sesuai hukum Mataram yang berlaku, Genduk Duku dinyatakan layak untuk ikut menanggung beban atas perbuatan Roro Mendut. Kehidupannya penuh dengan ancaman yang membuat Genduk harus melakukan pelarian untuk menghindari ancaman itu. Apa yang akan terjadi pada Genduk Duku?
Sinopsis Buku
“Memang kau benar. Itu tidak adil. Tetapi itulah kekuasaan. Tidak menimbang mana adil dan tidak adil. Kekuasaan seperti angin topan saja. Menghancurkan apa saja yang menghadang di jalan....” “Kalau begitu, perkenankanlah hambamu Duku untuk sementara minta diri dan bersembunyi di tempat yang cukup jauh saja. Sebab hambamu Duku khawatir, bila beliau datang lagi dan minta hal-hal yang bukan-bukan, tangan abdimu tidak dapat dikendalikan, dapat melayang ke wajah beliau.” * Genduk Duku, sahabat Rara Mendut yang membantunya menerobos benteng Keraton Mataram dan melarikan diri dari kejaran Tumenggung Wiraguna. Setelah kematian Rara Mendut dan Pranacitra, Genduk Duku hidup sebagai pelarian bersama Slamet. Genduk Duku juga menjadi saksi perseteruan diam-diam antara Wiraguna dan Pangeran Aria Mataram, putra mahkota yang kelak bergelar Sunan Amangkurat I dan sesungguhnya juga jatuh hati kepada Rara Mendut. Genduk Duku merupakan novel kedua dari Trilogi Rara Mendut, mahakarya Y.B. Mangunwijaya. Sebuah narasi yang tidak hanya mengisahkan tumpang tindih hidup manusia, juga dengan apik menyinggung sejarah Tanah Jawa, keberanian perempuan, dan protes atas ketidakadilan.
Tidak tersedia versi lain