Text
Srimenanti
Saya pernah ditanya wartawan, Lukisanmu termasuk aliran apa? Saya malas dan tidak tertarik menjawab pertanyaan semacam itu. Saya tidak tertarik pada label. Hari-hari ini kegemaran bermain label kembali merajalela dan banyak orang lupa atau tidak menyadari bahayanya. Diam-diam saya jeri menanggung beban yang diakibatkan oleh permainan label dan stigma. Namun, bagaimanapun saya mencintai hidup ini. Di saat-saat rentan hati, ingin rasanya saya pergi mengasingkan diri. Pergi jauh ke sebuah pelukan dan berlabuh di bahu seseorang, tetapi pelukan siapa, bahu siapa?
Tentang Penulis
Joko Pinurbo (lahir 11 Mei 1962) adalah seorang penyair Indonesia. Puisinya adalah campuran narasi, ironi, dan refleksi diri.
Joko Pinurbo berasal dari keluarga seorang guru SD. Ia lulus dari Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Sanata Dharma, Yogyakarta pada tahun 1987. Ia kemudian mengajar di almamaternya sambil membantu majalah budaya Basis. Ia pernah menjadi editor Base, Slot, dan Sadhar terbitan Universitas Sanata Dharma. Ia juga bekerja di PT Grasindo Yogyakarta.
Saat ini bekerja sebagai editor Scholastic Script Bank sambil menjadi sukarelawan di beberapa institusi swasta dan membantu jurnal Poetry. Karyanya dimuat di berbagai surat kabar, majalah, jurnal, antologi dan buku. Kumpulan puisinya Celana (1999) dan Di Bawah Kibaran Sarung (2001). Pada tahun 2001 ia memenangkan Penghargaan Buku Terbaik Dewan Kesenian Jakarta, Hadiah Sastra Lontar, dan Penghargaan Sih (Penghargaan Puisi Terbaik Jurnal Puisi). Ia juga terpilih sebagai tokoh sastra di majalah Tempo. Ia sering tampil dalam diskusi dan pembacaan puisi di berbagai tempat/forum, antara lain Festival Puisi transnasional di Jakarta (2001), Festival Sastra Winternachten di Belanda (2002) dan Festival Puisi Internasional di Solo (2002)
Tidak tersedia versi lain