Text
Nadira
DI SEBUAH pagi yang murung, Nadira Suwandi menemukan ibunya tewas bunuh diri. Kematian sang ibu, Kemala Yunus, seorang perempuan yang dikenal sangat ekspresif, berpikiran bebas, dan selalu bertarung mencari diri itu, sungguh mengejutkan.
Tewasnya Kemala kemudian mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai seorang anak (“Melukis Langit”); seorang wartawan (“Tasbih”); seorang kekasih (“Ciuman Terpanjang”); seorang istri, hingga akhirnya membawa Nadira kepada sebuah penjelajahan ke dunia baru, dunia seksualitas yang tak pernah disentuhnya (“Kirana”).
Dalam dua cerita baru kumpulan ini, “Sebelum Matahari Mengetuk Pagi” dan “Dari New York ke Legian”, kita semakin masuk ke dalam dunia batin Nadira.
Kata mereka tentang 9 dari Nadira:
“Saya menjadi begitu bahagia: karena Nadira membuktikan bahwa anak emas dalam sastra kita telah kembali.”
-Agus Noor, sastrawan, Harian Kompas
“There are all the movie relevant as components of the larger plot and point to Leila S.Chudori’s extraordinary literary talent to articulate Nadira’s family’s emotional upheaval with poignant finesse.”
-Dr Tineke Hellwig, pengamat sastra, Inside Indonesia
Tidak tersedia versi lain