Text
Kereta Api Terakhir Dari Paris
Cinta mereka yang bersemi sejak SMA begitu murni. Namun alam seolah berkolusi memisahkan mereka. Petaka dan cobaan silih berganti menerjang. Sahabat yang senantiasa dibela dari perundungan sejak SMA membuat malam pesta bujang nya berubah menjadi malapetaka. Pelarian, pengkhianatan bahkan kecelakaan dan pembunuhan meronai kisah cinta mereka. Namun sedahsyat apapun guncangan, cinta mereka tetap tegak sekokoh Menara Eiffel."Rasanya aku tidak bisa membawamu ke depan Menara Eiffel untuk memperbarui sumpah kita, Sayang."
"Tak ada yang perlu disesali. Karena setiap kali kita bersama, itulah Menara Eiffel kita."
“Musik rap bertalu-talu menggedor telinga. Busa alkohol melimpah ruah. Di atas Soda, Kurnia mengisap rokok dengan nikmatnya. Tidak peduli asap rokoknya meracuni teman-temannya yang sedang bersukaria di ruang itu. Ketika genre musik berganti, lampu pun mulai diredupkan. Kurnia bersuit-suit sambil bertepuk tangan. Gadis cantik berpakaian seronok itu masuk ruangan sambil melenggang-lenggokkan pinggulnya. Bibirnya yang basah disaput lipstick merah darah yang amat mengundang. Senyumnya begitu memesona. Dia langsung menyuguhkan tarian eksotis, sebenarnya bukan tarian, karena dia hanya meliuk-liukkan tubuhnya di depan hidung anak-anak muda yang sudah setengah mabuk itu, sambil memamerkan senyum menggoda.”
Tidak tersedia versi lain