Text
Tan Malaka Pandangan Hidup
Pandangan hidup kebaikan buat masyarakat itu bergantung pada watak masyarakat, dan didikan masing-masing orang. Entah di abad ke berapa dan di tahun berapa pula, manusia pada tingkat masyarakatnya pertama hanya mengenal batu sebagai alat. Kemudian, mereka mendapatkan panah. Dengan tenaga (manusia), batu, dan panah, mereka mencari hasil untuk hidup serta membela diri terhadap musuh yang berupa manusia biadab dan binatang buas. Makanan utama mereka adalah buah-buahan dan binatang liar. Pekerjaan seperti itu hanya dapat dijalankan secara bersama atas dasar tolong-menolong dan gotong royong. Orang tak bisa hidup dan bertindak sendiri-sendiri di zaman manusia dan hewan serba liar serta ganas itu.
Kalau sekarang kita memusatkan perhatian kepada dunia Barat, yakni Eropa dan Amerika, tampaklah di mata kita tiga garis pokok kebudayaan. Semenjak 2500 tahun sejarah dunia Barat, yakni dari kurang lebih tahun 500 SM sampai sekarang tiga garis pokok itu adalah garis agama, garis filsafat, dan garis ilmu pengetahuan empiris. Semua cabang kebudayaan yang lain termasuk ke dalam atau bersandar pada tiga garis pokok itu.
Simaklah secara lengkap bagaimana seorang Tan Malaka menuangkan pemikirannya tentang berbagai macam pandangan hidup manusia. Karyanya ini tidak hanya berisi nilai-nilai politik dan ekonomi; tetapi ajaran filsafat dan sains juga secara ringkas dijabarkan sehingga kita bisa memahami pola pikir seorang revolusioner, Tan Malaka.
Tidak tersedia versi lain