Text
Filosofi Kopi
Seharusnya ada pepatah bijak yang berbunyi, ‘Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan’. Sekalipun ganjil terdengar, tetapi itu penting.
Pepatah bukan sekadar kembang gula susastra. Dibutuhkan pengalaman pahit untuk memformulasikannya. Dibutuhkan orang yang setengah mati berakit-rakit ke hulu agar tahu nikmatnya berenang santai ke tepian. Dibutuhkan orang yang tersungkur jatuh dan harus lagi tertimpa tangga. Dibutuhkan sebelanga susu hanya untuk dirusak setitik nila. Dibutuhkan seorang Hera yang mencari Herman.
Buku Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade terdiri dari 18 cerita pendek yang berfokus tentang cinta, patah hati, dan harapan. Sesuai judulnya, cerita dalam buku ini menggunakan rasa manis dan pahit kopi untuk menggerakkan ceritanya.
Kelebihan dari buku ini, antara lain pemilihan kata-kata Dee yang begitu mencengangkan. Dee menaruh kata-kata yang biasa, tetapi dituliskan secara luar biasa sehingga kisah-kisah di dalamnya begitu melekat di hati pembaca. Kemudian, perspektifnya juga sangat unik, seperti dalam cerita ke-18 yang berjudul Rico de Coro di mana Dee menceritakan sebuah kisah dalam perspektif seekor kecoa!
Tidak tersedia versi lain