Text
Land Reform Dan Gerakan Agraria Di Indonesia
Buku ini berisi penelitian Noer Fauzi Rahman yang menyelidiki bagaimana tanah-tanah negara di Indonesia ditargetkan untuk diredistribusi melalui kebijakan land reform maupun gerakan-gerakan agraria. Selain tindak hegemoni pemerintah, ia juga terjun mengamati praktik upaya resistensi masyarakat, baik secara radikal maupun via perjuangan birokrasi.
Basis sosial gerakan-gerakan agraria di Jawa umumnya adalah para petani kecil dan penduduk desa yang tak bertanah serta para aktivis agraria perkotaan yang biasanya terlibat dalam perjuangan agraria melawan Perhutani dan perkebunan-perkebunan swasta dan negara. Selain itu, dinamika gerakan-gerakan agraria di Jawa umumnya muncul melalui aliansi yang terbangun antara para aktivis agraria di kampus dengan para pemimpin petani lokal. Sementara itu, para pemimpin gerakan tani biasanya muncul dari tokoh-tokoh masyarakat seperti guru, pamong desa, pemuka agama, dan ketua koperasi. Mereka umumnya bukanlah masyarakat termiskin dari golongan miskin masyarakat desa, tetapi juga bukan dari golongan terkaya pada strata masyarakat pedesaan. Lebih tepatnya, mereka adalah bagian kelas menengah di desa. Para tokoh ini leluasa berkunjung ke kota untuk berinteraksi dengan para aktivis dan organisasi agraria perkotaan guna memperoleh gagasan dan dukungan politis yang dibutuhkan. Di sisi lain, para aktivis umumnya mengunjungi para pemimpin pedesaan dalam rangka membantu para pemimpin tani desa untuk menjalankan peran yang disebut Gramsci sebagai intelektual organik—satu elemen pemikir dan organisator dari kelas sosial tertentu yang mampu mengupayakan sejenis kepemimpinan moral, intelektual, dan politik.
Tidak tersedia versi lain