Mangir Membara merupakan salah satu fiksi sastra jenis novel karya Apung Swarna. Novel ini melatar belakangi tanah jawa dan masa kerajaan. Ki Ageng Mangir Wanabaya sedang memperhatikan kinasih menari, raut wajahnya tidak berubah. Di dalam hatinya sesuatu terasa merayap begitu saja, kekagumannya pada kinasih seakan mengalir bagai sebuah mata air di sendang yang terus mengeluarkan air bening. Seb…
Mangir Membara merupakan salah satu fiksi sastra jenis novel karya Apung Swarna. Novel ini melatar belakangi tanah jawa dan masa kerajaan. Ki Ageng Mangir Wanabaya sedang memperhatikan kinasih menari, raut wajahnya tidak berubah. Di dalam hatinya sesuatu terasa merayap begitu saja, kekagumannya pada kinasih seakan mengalir bagai sebuah mata air di sendang yang terus mengeluarkan air bening. Seb…
Pepi Al-Bayqunie adalah seorang pecinta kebudayaan lokal yang belajar menulis novel secara otodidak. Ia lahir dengan nama Saprillah pada 10 Februari 1977 di Cappasola, sebuah dusun kecil di Kecamatan Malangke, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Nama Al-Bayqunie dia ambil dari nama seorang ahli hadis—yang diabadikan sebagai nama grup diskusi ketika menjadi santri di MAN PK Ujung Pandang. Alumnus Ta…
Buku ini, bertutur tentang riwayat hidup Diponegoro dengan latar pergolakan akhir abad ke-18, ketika kekuatan imperialisme baru Eropa melanda Nusantara seperti tsunami Asia. Dengan runtut penulis mengungkap rahasia tokoh sejarah yang penuh teka-teki dan karisma itu: sosok yang mengakui kelemahannya sebagai penggemar perempuan tapi juga gagah berani dan blak-blakan menhadapi kekejian kolonial.