Pepi Al-Bayqunie adalah seorang pecinta kebudayaan lokal yang belajar menulis novel secara otodidak. Ia lahir dengan nama Saprillah pada 10 Februari 1977 di Cappasola, sebuah dusun kecil di Kecamatan Malangke, Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Nama Al-Bayqunie dia ambil dari nama seorang ahli hadis—yang diabadikan sebagai nama grup diskusi ketika menjadi santri di MAN PK Ujung Pandang. Alumnus Ta…
Buku ini, bertutur tentang riwayat hidup Diponegoro dengan latar pergolakan akhir abad ke-18, ketika kekuatan imperialisme baru Eropa melanda Nusantara seperti tsunami Asia. Dengan runtut penulis mengungkap rahasia tokoh sejarah yang penuh teka-teki dan karisma itu: sosok yang mengakui kelemahannya sebagai penggemar perempuan tapi juga gagah berani dan blak-blakan menhadapi kekejian kolonial.
Lewat buku Madiun dalam Kemelut Sejarah ini sejarawan Ong Hok Ham menyadarkan kita bahwa Madiun memiliki sejarah yang panjang. Maka betapa salah jika ingatan atas wilayah ini hanya terpatri pada sejarah pemberontakan PKI 1948. Pada era perang Griyanti (1746-1755), Misalnya, Madiun memberikan dukungan yang penting bagi Sultan Mangkubumi (bertakhta 1749-1792). Dukungan ini berasal dari sosok Kiai…
Ketika Anda misalnya sedang melintas di Menteng, Pluit, Bintaro, Kemang, Pondok Indah, Cempaka Putih, Rawamangun, Warung Buncit, Kebayoran dan Cengkareng; atau sedang berolahraga di Senayan; atau tengah asyik berbelanja di Blok M, pernahkah terpikir mengapa tempat-tempat tersebut diberi nama seperti itu? Ternyata, semua tempat di Jakarta punya asal usul tersendiri. Ada yang berasal dari nama po…
Masa sekitar pergantian abad ke-19 hingga pertengahan abad ke-20 merupakan zaman emas untuk kartu pos. Demikian juga yang terjadi di Nusantara. Pada masa itu, saat telepon masih belum umum digunakan atau dianggap terlalu mahal, kartu pos merupakan media korespondensi terpenting untuk kalangan yang bisa baca tulis. Banyak penerbit swasta mengedarkan beraneka macam kartu pos bergambar yang menari…
Buku karya Kristin Samah ini, berkisah tentang seorang perempuan penyintas kekerasan seksual, yang secara tidak langsung berkaitan dengan peristiwa kekerasan, dan pembunuhan di Kabupaten Nduga, Papua, pada periode berbeda-beda. Duka dari Nduga adalah upaya Kristin untuk bisa menyampaikan potret terkini di Papua kepada masyarakat. Berbagai hal dia tuliskan apa adanya, dengan harapan dapat men…
Republik ini sudah majemuk sejak dalam kandungan. Kemerdekaan diraih bukan berkat perjuangan satu kelompok, melainkan banyak pihak dengan beragam latar belakang--etnis, agama, kelas sosial, hingga afiliasi politik. Maka mengklaim Republik untuk golongan sendiri berarti mengingkari fitrah Indonesia. Aktivis Cina dr Awal Republik mengangkat peran etnis Tionghoa dalam kemerdekaan Indonesia. Mereka…
''Buku ini akan menjadi referensi penting dan dalam waktu yang panjang bagi para peminat dan peneliti sejarah modern Indonesia, khususnya mereka yang berminat memahami seputar 'Peristiwa 1965' dan dampaknya secara luas.'' —Dr. Abdul Wahid (Staf Pengajar Departemen Sejarah UGM) ''Buku ini merupakan sebuah mahakarya kolektif generasi muda Indonesia dalam bidang sejarah yang layak dibaca ole…
Kaisar Romawi adalah pemimpin Romawi selama periode kekaisaran (dimulai sekitar 27 SM). Bangsa Romawi tidak punya satu istilah tertentu untuk jabatan ini: gelar latin seperti imperator, augustus, caesar (asal kata kaisar dalam Bahasa Indonesia), dan princeps dapat dikaitkan terhadap jabatan ini. Dalam praktiknya, kaisar adalah penguasa tertinggi Romawi dan panglima tertinggi legiun Romawi. Seb…