Buku Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer merupakan catatan Pramoedya Ananta Toer tentang derita gadis-gadis Indonesia yang menjadi korban kekejaman tentara Jepang pada masa Perang Dunia Kedua di Pulau Buru serta kelanjutan nasib para Jugun Ianfu yang ditinggalkan begitu saja setelah Jepang menyerah pada tahun 1945. Tahun 1943, Pemerintahan Pendudukan Balatentara Dai Nippon di Jawa mengelu…
Pramoedya Ananta Toer lahir di Blora pada 6 Februari 1925. Selain sebagai pengarang, bermacam profesi telah dijalani Pramoedya seperti juru ketik Kantor Berita Dome (1942-1944), wartawan majalah Sadar (1947) dab kenber "Lentera" suratkabar Bintang Timur (1962-1965), dan dosen di Fakultas Sastra Universitas Res Publica (1936-1965) serta di Akademi Jurnalistik Dr. Rivai (1964-1965). Menulis sejak…
Di mana-mana aku selalu dengar: Yang benar juga akhirnya yang menang. Itu benar. Benar sekali. Tapi kapan? Kebenaran tidak datang dari langit, dia mesti diperjuangkan untuk menjadi benar.—Pramoedya Ananta Toer Deskripsi Buku Novel ini merupakan hasil `reportase` singkat Pramoedya Ananta Toer di wilayah Banten Selatan yang subur tapi rentan dengan penjarahan dan pembunuhan. Tanah yang subu…
Buku Cerita dari Digul adalah kumpulan tulisan dari para eka-Digulis yang dibuang sebagai tahanan politik di Digul, Papua Barat. Karya-karya tersebut dikumpulkan dan disunting oleh Pramoedya Ananta Toer. Dokumen-dokumen karya tersebut patutnya dijadikan sebagai catatan sejarah sastra dan bahasa Indonesia. Dua buah karya yang dimuat dalam buku, berjudul "Antara Hidup dan Mati atau Buron dari …
Roman kedua Tetralogi, Anak Semua Bangsa, adalah periode observasi atau turun ke bawah mencari serangkaian spirit lapangan dan kehidupan arus bawah Pribumi yang tak berdaya melawan kekuatan raksasa Eropa. Di titik ini Minke diperhadapkan antara kegaguman yang merlimpah - limpah pada peradaban Eropa dan kenyataan di selingkungan bangsanya yang kerdil.
Roman Tetralogi Baru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula - mula.rnTetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi p…
Roman Tetralogi Baru mengambil latar kebangunan dan cikal bakal nasion bernama Indonesia di awal abad ke 20. Dengan membacanya, waktu kita dibalikkan sedemikian rupa dan hidup di era membibitnya pergerakan nasional mula - mula.rnTetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Dan roman keempat, Rumah Kaca, memperlihatkan usaha kolonial memukul semua kegiatan kaum pergerakan dalam sebuah operasi p…
Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. pembagian ini bisa juga kita artikan sebagai pembelahan pergerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman ketiga ini, Jejak Langkah, adalah fase pengorganisasian perlawananrnMinke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad umurnya. Namun Minke tak pilih perlawanan bersenjata. Ia memilih jalan ju…
Gadis Pantai merupakan kisah seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh di sebuah kampung nelayan di Jawa Tengah, Kabupaten Rembang, yang kemudian dalam karya satra ini gadis tersebut dinamai Gadis Pantai. Suatu hari pada awal abad dua puluh ketika Gadis Pantai berusia empat belas tahun, seorang utusan pembesar di Keresidenan Jepara Rembang mendatangi tempat kediaman orangtua Gadis Pantai. Dalam …
Gadis Pantai merupakan kisah seorang anak gadis yang lahir dan tumbuh di sebuah kampung nelayan di Jawa Tengah, Kabupaten Rembang, yang kemudian dalam karya satra ini gadis tersebut dinamai Gadis Pantai. Suatu hari pada awal abad dua puluh ketika Gadis Pantai berusia empat belas tahun, seorang utusan pembesar di Keresidenan Jepara Rembang mendatangi tempat kediaman orangtua Gadis Pantai. Dalam …