Text
Serat Centhini 9
Buku ini adalah bentuk novelisasi Serat Centhini jilid kesembilan dari dua belas jilid yang dituturkan ulang oleh Agus Wahyudi. Serat Centhini adalah naskah sastra Jawa yang istimewa, meliputi sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur, pengetahuan alam, filsafat, agama, tasawuf, klenik, ramalan, sulap, kesaktian, perlambang, adat istiadat, tata upacara tradisi, etika, psikologi, flora dan fauna, obat-obatan, makanan, seni, dan lain-lainnya.
Pada jilid kesembilan ini menceritakan Jayengresmi, Jayengraga, dan Kulawirya yang pergi meninggalkan Desa Pulung dan melanjutkan pengembaraannya. Mereka singgah di padepokan milik teman Ki Bayi Panurta yang bernama Ki Sinduraga dan Ki Datuk Danumaya. Mereka juga sempat tersesat di Desa Tegaron yang ternyata adalah sarang penjahat. Mereka hendak dirampok dan dibunuh. Namun dengan keahlian ilmu olah kanuragan dan mangunah yang dimiliki Kulawirya, para penjahat yang jumlahnya sangat banyak itu dapat dikalahkan.
Dalam perjalanannya, tiga kerabat Wanamarta akhirnya sampai di tempat yang bernama Telaga Sasi. Tempat ini dulunya dipakai para raja Singasari untuk bersenang-senang. Salah satunya adalah Prabu Harya Menak Sopal, ia bahkan bertapa di Telaga Sasi hingga tubuhnya moksa (hilang). Meski telah lama ditinggalkan, di malam hari tempat ini masih sering terdengar suara dalang yang mempertunjukkan wayang dan lengkingan suara sinden yang mengiringinya, termasuk suara sorak sorai penonton.
Tidak tersedia versi lain