Text
Serat Centhini 3
Serat Centhini karya Agus Wahyudi mencangkup budaya Jawa yang sangat luas karena berkaitan dengan budaya Jawa abad ke 16-17 ketika kejadian cerita ini berlangsung. Sebagian cerita, istiadat, kepercayaan mungkin sudah tidak ada lagi pada masa ini, tapi sebagian besar masih hidup dikalangan masyarakat Jawa terutama di pedesaan. Bahkan ada juga pengetahuan spiritual, karena banyak kajian-kajian atau buku-buku yang diterbitkan berkaitan dengan ilmu-ilmu spiritual yang dibicarakan dalam setiap jilid Serat Centhini. Hal ini dikarenakan masyarakat Jawa senang dengan pembahasan tentang “sangkan paraning dumadi” atau “asal-usul kehidupan” dalam bentuk pembicaraan tasawuf. Banyak juga Serat berupa tembang yang memberi nasehat agar kita menjalani kehidupan yang berbudi luhur.
Sinopsis
Di buku jilid ketiga, dilanjutkan kisah perjalanan Mas Cebolang, masih berada di ibukota Mataram--sekitar Kota Gede, Yogyakarta, kemudian melanjutkan perjalanan menuju ke ke arah timur dan berakhir di masjid Laweyan, di sebelah barat kota Solo yang sampai saat ini masjidnya masih ada. Kali ini, pembahasan mengenai masyarakat di luar lingkungan yang jauh dari istana. Mereka bebas mengadaptasi budaya-budaya yang berkembang secara lokal di setiap kantong-kantong pedesaan dalam pengaruh para tetua yang dianggap sebagai pemimpin setempat yang mengembangkan budaya sesuai dengan batas pengetahuannya, bisa ada pengaruh Budha, Hindu, Jawa asli, Islam, atau bisa juga hasil sinkretisme dari pengaruh budaya yang pernah ada.
Tidak tersedia versi lain