Text
Serat Centhini 4
Dalam pengembaraannya, Cebolang dan abdinya menyinggahi beberapa tempat dan menimba berbagai ilmu dari para gurunya. Di antaranya, ilmu pengobatan jawa, pengetahuan silsilah Raja Demak, Pajang, dan Mataram, Jangka Jayabaya, kisah Jaka Tingkir, ilmu olah senggama, khasiat Asmaul Husna, dan Kisah Dewaruci. Hingga sampai di Desa Paricara, Nyai Demang Puspamadu terpesona dengan Cebolang dan berakhir dengan perbuatan olah asmara antara keduanya.
Buku jilid keempat ini secara garis besar mengisahkan perjalanan Cebolang dan abdinya menuju Panaraga yang diwarnai dengan petualangan nafsu supiyah. Saat tiba di Desa Selaung Panaraga, Cebolang dan Nurwitri tergoda oleh beberapa wanita pedagang yang kemalaman di perjalanan, hingga mereka mengisi malam itu dengan permainan asmara. Begitu pula kisah mereka yang harus melayani puluhan warok dan gemblaknya secara bergantian, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Gunung Wilis dan bertobat.
Buku ini adalah bentuk novelisasi Serat Centhini jilid kelima dari dua belas jilid yang dituturkan ulang oleh Agus Wahyudi. Naskah asli serat centhini memiliki ketebalan 4.200 halaman folio terdiri dari 12 jilid, inilah naskah yang paling tebal dibandingkan naskah-naskah jawa dan Nusantara lainnya. Serat Centhini adalah naskah sastra Jawa yang istimewa, meliputi sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur, pengetahuan alam, filsafat, agama, tasawuf, klenik, ramalan, sulap, kesaktian, perlambang, adat istiadat, tata upacara tradisi, etika, psikologi, flora dan fauna, obat-obatan, makanan, seni, dan lain-lainnya.
Tidak tersedia versi lain